PenyakitPenyakit Pada Ayam Dan Obatnya; January (1) 2012 (12) December (2) October (9) April (1) Sunday, February 17, 2013. bulu-bulu mengkerut dan sayap lemah menggantung. Pengendalian: sama dengan pengendalian penyakit tetelo. Ayam Berak Kapur siba di selamatkan dengan memberi anti biotik dan makan buah pisang,tomat, pepaya atau buah SabungAyam Online - 10 macam penyakit ayam Bangkok dan obatnya. Sekuat apapun ayam Bangkok, pasti pernah terserang penyakit/sakit. Banyak macam penyakit yang bisa menyerang ayam Bangkok, seperti penyakit lumpuh, sakit mata dan lain sebagainya. Seperti yang berhasil dirangkum situs Agen Betting dan situs Bandar Taruhan Online melalui tim Alatternakayam- Penyakit merupakan ancaman bagi usaha peternakan ayam, terutama ayam broiler. Oleh karena itu, bagi Anda yang hendak beternak ayam broiler sebaiknya mengenali jenis penyakit ayam broiler beserta solusinya sejak awal. Ayam broiler rentan terhadap penyakit dan akan sangat merugikan jika ternak sudah terserang penyakit. Berikut ini beberapa penyakit yang sering menyerang Penyakitayam akibat virus lebih berbahaya dan mematikan dibandingkan dengan penyakit HENE9i. - Budidaya ayam pedaging maupun petelur memang mendatangkan keuntungan, terlebih permintaan telur dan daging terus ada. Namun di sisi lain, kerugian juga bisa menyertai, karena petaka dengan kehadiran penyakit ayam. Walau banyak yang mundur untuk jadi pengusaha ayam saat masalah ini terjadi, tak sedikit pula yang memilih untuk bertahan. Terlebih bagi peternak yang sudah tahu cara menanggulanginya. Berikut ini adalah macam-macam penyakit ayam paling utama, lengkap dengan pencegahan, serta pengobatannya. A. Penyakit Tetelo pada Ayam 1. Newcastle Disease ND atau Tetelo Penyebab jenis penyakit ini adalah virus yang menular dari ayam atau unggas lainnya. Akibatnya, saraf pernapasan pada unggas menjadi penularannya pun dapat terjadi saat anda menyentuh unggas yang terinfeksi tetelo, di mana virus menempel pada pakaian, sandal, sepatu, maupun item lainnya, tersebar ke unggus sehat. Adapun gejala ayam yang terinfeksi terlihat dari sistem pernapasan mulai terusik, mata jadi keruh, ada cairan keluar dari hidung, leher melilit, sayap dan kakinya lumpuh, bahkan ayam betina tidak bertelur lagi. Saat penyakit tetelo menyerang ayam dewasa, biasanya mereka bisa pulih. Sebaliknya jika anak ayam yang terserang, biasanya mereka tidak bisa bertahan dan akhirnya mati. B. Penyakit Kutil pada Ayam 2. Fowl Pox Cacar Ayam Penyakit ini disebabkan oleh virus Avipox yang bisa menular dan menyebar ke kandang terdekat. Gejala yang timbul adalah terdapatnya bintik-bintik putih pada kulit ayam, terdapat bisul putih di area trakea atau mulut ayam, adanya luka lecet pada jengger ayam, serta ayam betina bisa berhenti bertelur. Cara mengatasi ayam yang terserang penyakit ini adalah memberinya pakan yang lunak. Tempatkan unggas ini di kandang yang kering dan hangat. Lakukan pula perawatan secara optimal agar ayam lekas sembuh. Sementara untuk mencegah Fowl Pox adalah menggunakan vaksin khusus. Usahakan juga agar penyakit tidak disebarkan oleh nyamuk dan unggas lain yang sudah terkontaminasi. 3. Penyakit Puyuh Dalang dari penyakit yang dikenal pula dengan nama Quail Diseases ini adalah bakteri berbentuk spora, Clostridium colinum. Penyebarannya pun melalui kotoran atau pun unggas yang sudah terinfeksi. Karena bakter ini sudah kebal disinfektan, maka ayam tetap terancam terinfeksi. Bahkan saat penyakit puyuh ini sudah akut, ayam bisa mati mendadak. Gejala penyakit ini umumnya terlihat saat ayam menjadi lesu, diare disertai cairan putih, bulu acak-acakan, dan posturnya menjadi bungkuk. Saat tak segera diobati, ayam akan mati dalam keadaan sangat kurus. Saat penyakit ini menyerang ayam anda, sebaiknya hubungi dokter hewan maupun bantuan TS. Biasanya mereka akan memberikan penicillin dan bacitracin sekaligus memberi tahu cara pengobatannya. 4. Botulisme Botulisme terjadi karena konsumsi dari bakteri Clostridium botulium. Tak hanya rentan menyerang unggas liar dan domestik, efek racunnya bahkan bisa menginfeksi ayam petelur maupun pedaging terbaik. Saat ayam anda terinfeksi penyakit ini, kemungkinan bakteri sudah mencemari air dan makanan ayam. Gejala botulisme dimulai dengan tremor yang progresif, kemudian berlanjut pada kelumpuhan dan pernapasan ayam menjadi terganggu. Bulu ayam pun mudah dicabut. Semakin lama, ayam akan tumbang. Pecegahan penyakit pada ayam ini dapat dilakukan dengan menyiapkan antitoksin yang direkomendasikan dokter hewan. Saat terjadi gejala yang mencurigakan, segera campur air hangat dengan 1 sendok teh garam Epsom. Pastikan pula lingkungan ayam tinggal bersih, termasuk dari bangkai hewan lain. 5. Folw Cholera Kolera unggas atau pasterurolosis disebabkan oleh Pasteurella multocida. Makanan, air, hingga hewan liar yang sudah terkontaminasi bakteri ini bisa menjadi pemicu Fold Cholera. Ciri-ciri ayam yang menderita penyakit ini di antaranya akan mengalami diare dengan kotoran berwarna kekuningan dan kehijauan, nyeri sendi, kesulitan bernapas, serta kepalanya berubah menjadi gelap. Sampai saat ini, cara pencegahan belum diketahui pasti. Namun jika ada ayam yang terinfeksi dan mati, bangkai unggas tersebut harus segera dimusnahkan agar tidak menular. C. Penyakit yang Menyerang Ayam Pedaging dan Cara Mengendalikan 6. Necrotic enteritis NE Gejala dan ciri penyakit ini adalah kotoran ayam encer berwarna kecoklatan dan menempel di kloaka, serta usus menebal seperti handuk yang rapuh. Cara pengobatan Necrotic enteritis dengan menggunakan obat serbuk therapy, Sulfamix, atau Neo Meditril. 7. Koksidiosis Gejala penyakit ini akan terlihat dari feses ayam bercampur darah, serta akan terjadi pendarahan di usus. Sementara itu, cara mengatasi koksidiosis dengan menggunakan Toltradex, Coxy atau Therapy. 8. Leucocytozoonosis Feses berwarna hijau, ayam terlihat depresi, hilangnya nafsu makan, muntah darah, jengger pucat, produksi telur menurun, hingga kelumpuhan diikuti kematian adalah ciri dan gejala penyakit leucocytozoonosis. Bahkan, penyakit ini akan menyebabkan pendarahan bentuk titik pada hampir seluruh organ hati, paru-paru, limpa, pankreas, otot dada/paha, dan lainnya, terdapatnya gumpalan darah di rongga perut dan saluran pernapasan, serta pendarahan di paru-paru. Untuk mengobati penyakit leucocytozoonosis adalah dengan menggunakan Maladex, Antikoksi, atau Erysuprim. 9. Malaria Unggas Ciri-ciri dan gejala dari malaria unggas ini di antaranya menurunnya nafsu makan, anemia, jengger dan pial tampak pucat, bintik pendarahan pada kulit, diare kehijauan, serta produksi telur menurun. Selain itu, bintik pendarahan pada orcan cisceral dan otot dada, karkas berwarna pucat, pembesaran limpa, serta radang glomerusul ginjal juga merupakan gejala penyakit malaria unggas. Obat Maladex, Antikoksi, dan Erysuprim juga merupakan cara dalam mengatasi penyakit malaria unggas ini. 10. Aspergillosis Gejala dari penyakit ini, ayam akan batuk dan sulit bernapas. Bungkul-bungkul putih di paru-paru dan kantung udara juga menjadi ciri dari aspergillosis. Cara menanggulanginya adalah dengan menggunakan Cupri sulfat 1 gram tiap 5 liter air minum. Selain itu, berkan pula terapi suportif dengan Fortevit. D. Cara Mengobati Ayam Sakit 11. Mycotoxicosis Ciri dan gejala dari penyakit ini di antaranya nafsu makan yang turun, feses lebih encer, anemia, mudah terinfeksi penyakit lain, serta kematian harian garis di otot paha dan dada, kerempeng pada ambela gizzard, hati membengkak, pucat dan rapuh juga terjadi saat ayam menderita mycotoxicosis. Sayangnya, penyakit ini masih belum bisa diobati. Namun untuk meringankan gejalanya, ayam bisa diberi Freetox guna mengikat toksin dan memberikan suportif dengan Fortevit dan Heprofit untuk mengurangi kerusakan hati. 12. Colibacillosis Ayam yang sulit bernapas, diare, radang pusar saat DOC, terjadi peradangan pada usus, radang pada selaput penutup paru-paru, serta hati dan jantung diselimuti selaput fibrin merupakan ciri colibacillosis. Cara mengobati penyakit pada ayam ini adalah dengan menggunakan ampicol, Neo Medritil, atau Tetra Chlor. E. Penyakit Ayam Mata Bengkak 13. Infeksi Bronchitis Infectious Bronchitis Virus IBV adalah penyebab penyakit ini. Gejala awal ayam yang mengalaminya adalah mereka akan bersin, batuk, dan mendengkur. Selain itu, ada cairan keluar dari mata dan hidungnya. Akhirnya, ayam juga tidak bisa bertelur lagi. Pencegahan infeksi bronchitis dilakukan dengan memberikan vaksin. Tetapi jika sudah terinfeksi, lakukan karantina pada ayam karena virus ini bisa menyebar dengan cepat melalui udara. Tempatkan pula ayam di kandang kering dan hangat. Kemudian, berikan teh herbal hangat lengkap dengan rempah-rempah untuk ayam yang sakit. F. Penyakit Ayam Snot 14. Infectious Coryza Dikenal pula dengan snot atau pilek ayam, penyakit yang disebabkan oleh bakteri Hemophillus gallinarum ini sering menginfeksi ayam petelur maupun pedaging. Unggas yang sudah terinfeksi, bisa menularkan pada kawanan lainnya. Selain itu, media air dan tanah pun bisa menularkan bakteri. Gejala penyakit ini adalah kepala dan mata ayam membengkak, mata dan hidungnya mengeluarkan cairan, serta bagian sayapnya tampak basah. Akhirnya, pilek ayam ini membuat mereka tidak bertelur lagi. Sejauh ini, masih belum ada vaksin khusus untuk mencegah penyakit ini. Jika ayam sudah terlanjur terinfeksi, jalan terbaik yang bisa diambil adalah membunuh mereka. Hal ini karena ayam yang sudah terkontaminasi itu menjadi pembawa penyakit seumur hidup mereka dan berbahaya bagi kawanan lain. Pastikan untuk menjaga kebersihan air dan lingkungan kandang ayam. Tetap jaga pula agar ayam tidak membaur dengan unggas secara sembarangan. 15. Gumboro Infectious Bursal Disease Salah satu jenis penyakit pada ayam ini pertama kali ditemukan di Gumboro, Delaware pada tahun 1962. Infectious Bursal Disease IBD merupakan penyakit yang sangat menular, baik pada ayam yang masih berumur 3 hari sampai 6 minggu. Gejala dari penyakit Gumboro ini terjadinya diare berwarna keputihan, ayam tidak nafsu makan, gemetar, dan demam. Ciri lainnya adalah terjadi pendarahan pada otot dada/paha berbentuk garis, ginjal membengkak, pendarahan di perbatasan proventrikulus dan ventrikulus, serta bursa fabrisius bengkak dan radang. Adapun cara menangani penyakit ayam ini berdasarkan beberapa sumber, yaitu memberinya terapi suportif dengan memberikan Gingertol, Gumbonal, dan Kumavit. G. Ayam Lumpuh 16. Marek's Disease Penyakit marek atau kanker unggas ini dipicu oleh kelompok virus Herpes. Ayam yang masih muda usia 20 mingguan ke bawah, mudah terinfeksi marek’s disease. Akibat dari penyakit ini, ayam menjadi lumpuh dan seperti tidak merespon cahaya. Jika ayam sudah terlanjur mengalami sakit ini, mau tidak mau mereka harus dikorbankan agar tidak menyebarkan penyakit pada unggas lain. Sementara untuk pencegahannya, segera lakukan vaksinasi dini saat ayam berusia 1 hari. 17. Thrush Dikenal pula dengan candidiasis atau pun sariawan, penyakit ini dipicu oleh ragi Candida albicans. Ayam yang sudah terinfeksi akan tampak lesu dan bulu-bulunya mengerut. Biasanya, penularan penyakit ini melalui makanan atau air yang terkontaminasi. Sebagai cara pencegahan, pastikan untuk menjaga kebersihan wadah dan makanan ayam. Walau belum ada vaksin, namun masih bisa diberikan obat anti jamur dari dokter hewan saat ayam terinfeksi. H. Penyakit pada Kaki Ayam 18. Bumblefoot Dikenal juga dengan nama bubulen ini akan membuat kaki ayam bengkak. Ayam yang terinfeksi biasanya karena tidak sengaja terluka, tergores, robek, dan lain sebagainya. Karena tidak bisa mengontrol penyebab penyakit ini, anda bisa mengawasi ayam agar tidak melukai dirinya sendiri. Selain itu, saat melihat ada luka di kaki ayam, segera cuci dan beri disinfeksi untuk mencegah penyakit semakin berkembang. I. Pengobatan Ayam Ngorok 19. Penyakit Ayam CRD Sebutan penyakit ini beragam, yaitu Chronic respiratory disesase CRD, CRD Compleks, Air Sac/ penyakit kantung udara/ngorok. Mycoplasma gallisepticum sebagai penyebab penyakit CRD sering menyerang ayam yang lemah. Ayam yang sudah terinfeksi pernapasannya akan terusik. Mereka pun sering bersin, batuk, sendinya bengkak, bahkan sampai akhirnya mati. Pencegahan terhadap penyakit ini bisa dilakukan dengan memberikan vaksin. Cara meredakannya juga bisa dilakukan, yaitu dengan antibiotik dari dokter hewan. Proses penyembuhan ayam ngorok harus segera dilakukan untuk mencegah penularan. 20. Mushy Chick Dikenal sebagai penyakit pusar, masalah kesehatan ini karena pusar yang tidak tertutup dengan baik terinfeksi oleh bakteri. Penyebabnya bisa karena inkubasi yang salah, terlalu panas atau bahkan terlalu dingin pasca ayam menetas, atau sanitasi pembenihan yang buruk. Mushy chick yang sering dialami anak ayam baru menetas ini menyebabkan tubuh meradang, membesar, dan membiru. Bahkan, mereka juga mengeluarkan aroma kurang sedap. Ayam anakan yang terinfeksi ini pun tampak lemah dan lesu. Walau belum ada vaksin khusus untuk penyakit ini, namun pemberian antibiotik bisa diandalkan. Selain itu, pastikan untuk memisahkan anak ayam yang terinfeksi dengan yang sehat agar tidak tertular. J. Ayam Batuk 21. Pullorum Bakteri Salmonella pullorum adalah dalang dari pullorum atau penyakit berak kapur. Efek penyakit pada anak ayam dan ayam dewasa agak berbeda. Di mana anak ayam yang terinfeksi akan sulit bernapas dan terlihat ada pasta putih di bagian punggungnya. Bahkan semakin akan mati pada ayam dewasa, gejala yang timbul berupa batuk, bersin, dan enggan bertelur. Karena vaksin masih belum ditemukan, ayam yang menderita pullorum harus segera dimusnahkan. K. Penyakit Flu Burung pada Ayam 22. Avian Influenza AI Penyakit flu burung ini sempat viral, terlebih bisa menular pada manusia. Itulah kenapa, penanganan harus segera dilakukan begitu ayam mengalami tanda-tanda seperti mengalami masalah pernapasan, tidak bertelur, diare, muka ayam membengkak, jengger dan pialnya membiru. Bahkan terkadang jengger dan kakinya memiliki bintik-bintik merah gelap. Sampai saat ini, vaksin masih belum ditemukan. Sehingga ayam yang sudah terinfeksi harus segera dimusnahkan. Anda juga harus lebih memerhatikan lingkungan unggas, terlebih jika mengenalkan mereka pada anggota baru. Itulah macam-macam penyakit pada ayam yang berbahaya, bahkan mematikan. Setelah mengetahuinya, segera cek kondisi unggas anda agar bisa lekas ditangani. Usaha beternak ayam memiliki peluang yang bagus dan banyak orang sudah terjun ke dunia usaha ini. Tapi bukan berarti bisnis ini tanpa kendala, hal yang perlu diwaspadai adalah penyakit ayam, karena dapat menurunkan tingkat produktivitas ayam bahkan menyebabkan kematian. Tentunya ini akan menimbulkan kerugian yang lumayan besar. Tingginya angka kematian pada ayam yang terserang penyakit adalah saat ayam berusia dibawah 2 bulan, sedangkan ayam usia 2 bulan ke atas sudah lebih kebal. Tapi tidak menutup kemungkinan juga bagi ayam dewasa untuk terserang penyakit, karena selain faktor cuaca, faktor pakan dan lingkungan yang tidak memadai juga bisa berpengaruh besar pada kondisi kesehatan ayam. Namun situasi ini adalah hal yang umum dialami bagi para pebisnis ayam, yang terpenting saat ayam terkena penyakit kita perlu tahu ciri-cirinya. Sehingga memudahkan proses pengobatannya dan melakukan pencegahan agar tidak terjadi penularan pada yang lain. Baca juga 15 Jenis ayam hias terlengkap beserta foto + gambar 8 Jenis ayam yang biasa dijadikan ayam petarung Artikel ini akan membahas beberapa jenis penyakit pada ayam dan ciri-cirinya. Tetelo ND Tetelo atau Newcastle Disease, juga disebut sebagai sampar ayam, merupakan penyakit yang sering ditemukan dan paling ditakutkan karena dapat menyebabkan tingkat kematian yang tinggi pada ayam. Penyakit ini adalah suatu infeksi viral yang disebabkan virus Paramyxo. Penyakit ini ganas karena penyebarannya sangat cepat dan luas. 3-4 hari seluruh ternak akan terinfeksi dan biasanya virus Paramyxo ini ditularkan melalui burung liar. tatelo Ciri-ciri ayam yang terkena tetelo ayam terlihat lesu, nafsu makan berkurang, produksi telur menurun, gangguan saluran pernapasan, batuk, mulut berlendir, kotoran encer berwarna kehijau-hijauan, jengger dan kepala kebiru-biruan, kornea keruh, kelumpuhan dan kejang-kejang hingga kepala terpuntir ke belakang. Masih belum tersedia obat untuk penyakit tetelo, maka lebih baik lakukan tindakan pencegahan berupa vaksinasi ND dan ayam yang terjangkit tetelo segera di karantina atau di bakar agar tidak menular. Gumoro Disebut juga Infectious Bursal Disease IDB. Gumoro menyerang dan merusak sistem kekebalan tubuh si ayam penyakit ini berasal dari virus genus Avibirnavirus. Penyebarannya melalui kontak langsung, air minum, pakan, peralatan dan udara yang sudah tercemar virus. Penyakit ini memang tidak langsung menyebabkan kematian pada ayam, virus ini bisa hidup hingga 3 bulan pada tubuh si ayam. Tetapi, karena menyerang sistem imun maka akan menyebabkan infeksi-infeksi yang berakhir dengan kematian. Guoro Ciri-ciri ayam terkena gumoro nafsu makan berkurang, ayam tampak lesu dan mengantuk, bulu kusam, gemetar, diare berlendir, keseimbangan yang mulai terganggu dan terjadinya iritasi / peradangan pada dubur karena ayam sering mematukinya. Belum tersedia obat efektif untuk menyembuhkan ayam yang terserang gumoro, jadi lebih bijaksana untuk mencegahnya dengan melakukan vaksinasi rutin menggunakan gumboro vaccin nobilis, delvax gumboro, bursavac dll. Cacingan Cacing yang menyerang biasanya cacing gilig dan cacing pita. Cacing gilig biasanya menyerang anak ayam sedangkan cacing pita menyerang ayam yang sudah dewasa. Penyakit cacingan biasanya banyak menyerang saat musim penghujan tiba. Ciri-ciri ayam cacingan nafsu makan berkurang, pertumbuhan terhambat / jadi lambat, tubuh ayam menjadi kurus, kurang aktif / lemas, bulu tampak kusam dan kotoran encer / diare yang berlendir berwarna agak putih dan kadang juga berdarah. ayam cacingan Jika ayam cacingan bisa digunakan obat cacing preparat piperazine yang mampu memutus rantai penularan karena mampu membunuh cacing dewasa. Atau bisa juga gunakan yang lain seperti pipedon-x liquid piperavaks, sulfaquinoxalin, sulfamezatin, sulfamerazi, fenbendazole atau leviamisole. Snot Penyakit snot atau disebut juga coryza disebabkan oleh bakteri Haemophillus Gallinarum, biasanya menyerang pada saat pergantian musim. Penyakit ini banyak ditemukan di daerah tropis dan dapat menyerang anak ayam maupun yang sudah dewasa. Angka kematiannya mencapai 30 % dan angka kesakitannya mencapai 80 %. Penyebaran melalui kontak langsung dengan ayam yang terjangkit, air minum, pakan, debu, udara, peralatan dan petugas kandang. ayam sakit snot dimata Ciri-ciri ayam yang terjangkit snot tidak nafsu makan, terlihat lemas dan mengantuk, pertumbuhan lambat, keluar lendir kuning yang berbau dari hidung, keluar cairan dari mata mata berbusa, pembengkakan sinus batas antara mata dan hidung, kerak di dalam hidung, pilek dan susah bernafas. Pengobatan yang bisa diberikan pada ayam yang menderita snot adalah menggunakan preparat sulfat seperti sulfadimethoxine atau sulfathiazole. Bisa juga menggunakan preparat enrofloksacyn Enflox / dengan preparat amphycillin dan colistin Amphyvitacol. Antibiotik juga bisa digunakan seperti ultramycin, imequil atau corivit. Ada juga yang mengunakan pengobatan tradisional seperti susu bubuk / perasan tumbukan jahe, kunir, kencur dan lempuyang. Tapi bagi ayam yang kondisinya sudah sangat parah berikan juga obat suntikan berupa sulfamix. Ngorok Biasa juga disebut Chronic Respiratory Disease CRD / sinusitis. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Mycoplasma galisepticum. Penyakit ini biasanya menyerang ayam yang berusia sekitar 4-9 minggu, yang menular melalui kontak langsung, air minum, pakan, manusia dan telur tetas yang terinfeksi. Ayam ngorok via Ciri-cirinya nafsu makan yang menurun, kurus, lesu, warna bulu pucat dan kusam, buih pada mata, suka gelengkan kepala, keluar cairan dari hidung, kotoran cair dan berwarna putih, nafas berbunyi / ngorok. Cara mengobatinya Di Berikan Baytrit 10% Peroral, Mycomas, Tetracolin secara oral atau Bacytracyn yang dilarutkan di air minum. Berak Kapur Disebut juga Pullorum sesuai dengan nama bakteri yang mengakibatkan penyakit ini yaitu bakteri Salmonella pullorum yang mampu bertahan selama 1 tahun di tanah. Biasanya menyerang anak ayam yang berusia 1-10 hari, meskipun menyerang ayam dewasa tapi menyebakan angka kematian yang lebih tinggi terjadi pada anak ayam, sebesar 85 %. Gejalanya pun tidak terlalu nyata pada ayam dewasa. Ciri-ciri ayam yang terjangkit nafsu makan berkurang, badan lemas dan kusam, mata menutup, kedinginan dan suka bergerombol mencari tempat hangat, jengger berwarna keabuan, bulu dubur melekat dan kotoran encer yang bercampur dengan butiran putih layaknya kapur. Menyuntikkan preparat sulfonamide atau antibiotik furozolidon, coccilin, neo terramycin, tetra atau mycomas di dada ayam untuk mencegah kematian ayam bukan untuk menghilangkan infeksinya. Berak Hijau Masih belum jelas penyebab penyakit berak hijau ini, diduga berasal dari bakteri yang sama seperti bakteri yang menyebabkan penyakit berak kapur yaitu Salmonella pullorum. Penyakit ini merupakan penyakit kronis yang bisa berakibat kematian. Penularannya melalui kontak langsung saat ayam jantan mengawini ayam betina, air minum dan pakan. Ciri-cirinya kehilangan nafsu makan, mata lesu, bulu kusam, terkadang pilek, mulut berlendir, jengger berwarna kebiruan dan kotoran encer berwarna hijau. Belum tersedia juga obat yang digunakan untuk menyembuhkannya, sebaiknya jaga kebersihan kandang dan lakukan vaksinasi rutin. Kolera Disebabkan oleh bakteri Pasteurella gallinarum atau Pasteurella multocida yang biasanya menyerang ayam ras petelur dan ayam broiler. Penyakit ini bersifat kronis dengan gejala awal berupa penurunan produktivitas hingga kematian. Bakteri ini menyerang pernapasan dan pencernaan, yang dapat ditularkan melalui kontak langsung, pakan, air minum, peralatan, manusia tanah dan hewan lain. Ciri-ciri ayam terkena kolera nafsu makan yang mulai berkurang, persendian kaki dan sayap yang bengkak disertai kelumpuhan, sesak nafas, jengger dan pial yang berwarna kebiruan, suka gelengkan kepala, kotoran encer berwarna kuning, coklat / hijau berlendir dan bau busuk. Pengobatan bisa dilakukan menggunakan preparat sulfat atau antibiotik seperti noxal, ampisol atau inequil. Bisa juga gunakan koleridin atau bisa ditambah obat herbal seperti daun pepaya dan temuireng yang direbus. Berak Darah Sering disebut juga sebagai Koksidiosis, penyebabnya adalah protozoa dari genus Eimiria sp. Parah atau tidaknya penyakit ini bergantung pada protozoa yang termakan oleh si ayam. Ciri-ciri yang terjangkit nafsu makan yang menurun yang menyebabkan pertumbuhan terhambat, kotoran lembek cenderung cair dan warnanya coklat kehitaman karena mengandung darah. Saat di lakukan pembedahan pada ayam mati akibat koksidiasis, usus besarnya membengkak berisi darah. Bisa diobati dengan menggunakan noxal, sulfaquinoksalin, diklazuril atau yang lainnya. Marek Marek atau Visceral Leukosis disebabkan oleh virus tipe DNA yang tergolong herpes tipe B. penyakit ini paling rawan menyerang ayam saat ayam berumur 3-10 minggu, saat menjelang kematangan seksualnya. Ciri-ciri ayam terkena marek tubuhnya kurus, pucat, lemas, jalannya sempoyongan dan kepincangan, mata buta serta terdapat semacam tumor dibawah kulit. Belum tersedia obat pasti untuk menyembuhkannya, jadi sebaiknya lakukan vaksinasi saat bibit masih berumur sehari menggunakan vaksin yang berasal dari herpes virus kalkun strain FC 126 yang merknya Mar-Blem, Sterwin-HVT, MD-VC, dan Lyomarex. Di jaman sekarang kemajuan tekhnologi di bidang peternakan semakin maju, Peternak ayam pun semakin berkembang. khususnya peternakan ayam bersekala kecil maupun menengah untuk itu Sobat harulah memahami jenis penyakit pada ayam dan cara mengobatinya. Telah banyak ditemukan jenis-jenis ayam dengan strain yang baru dengan angka produktivitas yang lebih baik, tetapi dibalik kemajuan tersebut terdapat juga berbagai penyakit yang dapat menyerang secara mendadak. Disini akan kita bahas tentang penyakit yang diakibatkan oleh Infeksi bakteri, Parasit, Dan Infeksi yang menyerang ayam secara detail dan terperinci Jenis penyakit ini yang dapat menyerang ayam pedaging bahkan ayam petelur, tak menutup kemungkinan penyakit pada ayam bangkok atau ayam aduan untuk itu para pemilik harus memahaminya sebelum ayam hutan atau ayam hias Sobat terserang hingga mengakibatkan kematian. Artinya segala jenis ayam bisa terserang penyakit, tapi kita harus mengerti jenis penyakit yang menyerang untuk menghadapi kemungkinan terburuk. Dengan kita memahami aneka jenis penyakit maka kita mudah dalam penangan atau pengobatan pada ayam yang sakit. Berikut Penyakit Yang Menyerang Ayam Di Sebabkan Oleh Bakteri Dan Pengobatanya 1. Snot / Coryza Penyakit ayam ini disebabkan oleh bakteri Haemophillus Gallinarum. Penyakit ini banyak menyerang ayam saat terjadi pergantian musim yaitu dari musim panas ke penghujan. penyakit snot ini banyak ditemukan didaerah tropis dan menyerang ayam dengan berbagai umur. Penyakit ini bersifat kronis dan menyerang dalam waktu 1 - 3 bulan. Ayam betina yang berumur 18 - 23 minggu sangat rentan terhadap penyakit ini dan yang berumur 16 minggu banyak menyebabkan kematian dengan angka yang tinggi. Kalau ayam lagi betelur penyakit ini dapat sembuh tetpi produktivitas telur menurun sampai 25%. penularan penyakit ini dapat melalui kontak langsung, udara, debu, pakan, air minum ternak, petugas kandang dan peralatan yang digunakan. Gejala yang terlihat pada ayam yang terkena Snot ayam terlihat mengantuk, sayapnya turunkeluar lendir dari hidung, kental berwarna kekuningan dan berbau khasmuka dan mata bengkak akibat pembengkakan sinus infra orbitalTerdapat sisa kerak dihidungnafsu makan turunterdengar suara ngorok yang diakibatkan dari ayam sukar bernafaspertambahan bobot badan menjadi lambat Pengobatan yang dapat dilakukan adalah dengan cara memberikan Preparat sulfat seperti Sulfadimethoxine atau Sulfathiazole kalau tidak dengan antibiotik seperti ultramycin, Imequil atau corifit. Dan jika ingin melakukan pengobatan tradisional dapat memberikan susu bubuk yang dicampur dengan air dan dibentuk seperti kelereng dan diberikan 3 kali sehari. Tetapi penyakit ini dapat dicegah dengan menjaga kebersihan kandang dan lingkungan dengan baik. kandang mendapatkan sinar cahaya matahari yang baik agar tidak terlalu lembab dan diberikan ventilasi udara yang bagus. 2. Berak Kapur/ Pullorum Berak kapur disebabkan oleh bakteri Salmonella Pullorum, berak kapur sering kita temui pada anak ayam umur 1 - 10 hari. Gejala yang timbul adalah nafsu makan menurunkotoran encer dan bercampur butiran-butiran putih seperti kapurbulu dubur melekat satu dengan yang lainjengger berwarna keabuan, badan anak ayam jadi menundukSayap terkulai, mata menutupanak ayam terlihat pucat, lemah, kedinginan dan suka bergerombol mencari tempat yang hangat. Berbeda dengan ayam dewasa, gejala berak kapur tidak nyata benar. Ayam dewasa yang terkena berak kapur hanya menyebabkan produktivitas telurnya menurun, depresi, anemia, kotoran encer dn berwarna kuning tetapi penyakit ini tidak sampai mengakibatkan kematian. Pencegahan yang dapat dilakukan adalah dengan cara menjaga kebersihan kandang dan lingkungan dan memberikan desifektan dengan formaldehyde sebanyak 40%. Ayam yang terkena penyakit ini harus dipisahkan dari kelompoknya dan bila sudah parah sekali maka harus dimusnahkan. Pengobatan yang dapat dilakukan adalah dengan cara memberikan suntikan antibiotik seperti furozolidon, coccilin, neo terramycin, tetra atau mycomas di dada ayam. pengobatan juga dapat dilakuakan dengan cara memberikan preparat sulfonamide. 3. Berak Hijau Penyebab penyakit ini beum diketahui dengan pasti, demikian pula dengan pengobatannya. Selama ini penyakit disebabkan oleh bakteri sejenis Salmonella Pullorum, penularan berak hijau sangat mudah yaitu melalui kontak langsung termasuk saat jantan mengawini betina dan juga melalu makanan dan minuman yang terkontaminasi ternak yang sakit. Pengaruh penyakit ini bisa sampai kepada DOC keturunan ternak yang sakit. gejala yang ditimbulkan Jengger berwarna biru , mata lesunafsu makan menurunsekitar pantat terlihat warna hijau dan lengketUpaya pencegahan merupakan hal yang utama antara lain dengan menjaga sanitasi kandang, memisahkan ayam yang sakit dan memberikan pakan yang baik. Jika ayam terinfeksi mengalami kematian, lebih baik ayam itu dibakar yang bertujuan agar bakteri itu ikut mati dan tidak menular ke ayam lainnya. 5. Kolera Penyebab penyakit ini adalah bakteri Pasteurella Gallinarum dan Pasteurella Multocida. Biasanya menyerang ayam pada usia 12 minggu. Penyakit ini menyerang ayam petelur dan pedaging. Serangan penyakit ini bisa bersifat akut atau kronis. Ayam yang terserang kolera akan mengalami penurunan produktivitas bahkan mati. Bakteri ini menyerang pernapasan dan pencernaan. Kolera dapat ditularkan melalui kontak langsung,pakan, minuman, peralatan, manusia, tanah maupun hewan lain. Pada serangan akut, kematian dapat terjadi secara tiba-tiba. Pada serangan kronis memiliki ciri seperti ini Nafsu makan berkurangsesak nafas, mencretkotoran berwarna kuning, coklat atau hijau berlendir dan berbau busuk. Jengger dan pial bengkak serta kepala berwarna kebiru-biruan Ayam suka menggelengkan kepala Persendian kaki dan sayap bengkak disertai dengan kelumpuhan Lesi yang didapatkan pada unggas yang mengalami kematian pada kolera akut antara lain adalah a. Pendarahan pintpoint pada membran mokosa dan serosa atau pada lemak abdominal b. Inflamasi pada 1/3 atas usus kecil c. Gambaran "parboiled" pada hati d. pembesaran dan pembengkakan limpa e. Didapatkan material berbentuk cream atau solid pada persendian Diagnosis secara tentative dapat didirikan atas riwayat unggas, gejala dan lesi postmortem. Sedangkan diagnosis detinitive didapatkan pada isolasi dan identifikasi organisme ini. Tindakan pencegahan sangat penting dilakukan antara lain menjaga litter tetap kering, mengurangi kepadatan kandang, menjaga kebersihan peralatan kandang dan memberikan vitamin dan pakan yang cukup agar stamina ayam tetap terjaga. Pengobatan kolera dapat dilakukan dengan menggunakan preparat sulfat atau antibiotik seperti noxal, ampisol atau inequil. 6. Chronic Respiratory Disease CRD, Ngorok, Air Sac atau Sinusitis Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Mycoplasma Galisepticum . Biasanya menyerang ayam pada usia 4-9 minggu. Penularan terjadi melalui kontak langsung, peralatan kandang, tempat makan dan minuman, manusia, telur tetas atau DOC yang terinfeksi. Gejala CRD ini mirip dengan Snot atau Coryza yaitu ~ Batuk-batuk terdengar suara ngorok keluar cairan dari lobang hidung ~ Nafsu makan menurun dan bisa sampai hilang sama sekali ~ Ayam suka menggelengkan kepalanya ~ Produksi telur menurunwarna bulu pucat,kusam dan bulu dekat kloaka lengket ~ Terjadi Inkoordinasi saraf ~ Tinja cair dan berwarna putih Pencegahan terhadap penyakit ini dapat dilakukan dengan cara melakukan sanitasi kandang dan bio security yang ketat. Pengobatan yang dapat dilakukan bila ayam terkena penyakit ini adalah dengan cara memberikan Baytrit 10% peroral, mycomas dengan dosis 0,5 ml/L air minum, tetraclorin secara oral atau Bacytracyn yang diberikan pada air minum 7. Colibacillosis Penyebab penyakit ini adalah Escherichia Coli. Problem yang ditimbulkan dapat di infeksi akut berat dengan kematian yang tiba-tiba dan angka kematian yang tinggi hingga infeksi ringan dengan angka kesakitan dan kematian yang rendah. Infeksi dapat terjadi pada saluran pernapasan, septicemia atau enteritis karena infeksi pada gastrointestinal. Penyakit ini dapat berdiri sendiri atau di ikuti oleh infeksi sekunder. Infeksi sekunder yang menyertai penyakit ini Mycoplasma Gallisepticum. Semua umur dapat terkena penyakit ini, namun yang paling banyak adalah ayam usia muda. Gejala yang ditimbulkan pada penyakit ini disebabkan oleh toksin yang dikeluarkan oleh bakteri akibat pertumbuhan dan multiplikasi. Invasi primer terjadi pada system pernapasan dan system gastrointestinal. Omphalitis atau infeksi pada anak ayam terjadi karena penutupan tali pusat yang kurang baik atau karena invasi bakteri melalui cangkang telur saat inkubasi. Berikut ini gejala yang timbul karena penyakit ini adalah Nafsu makan menurun Ayam lesu dan tidak bergairah Bulu kasar, sesak nafas Kotoran banyak menempel di anus Diare, Batuk Pada Septicemia akut dapat menyebabkan kematian yang tiba-tiba. Pada pembedahan akan didapatkan ¬ Dehidrasi ¬ bengkak dan kongesti pada hati, limpa dan ginjal ¬ Pendarahan pinpoint pada organ Viscera ¬ Eksudat Fibrinous pada kantung udara, kantung jantung dan permukaan jantung, hati dan paru sangat karakteristik ¬ Usus menipis dan inflamasi serta mengandung mucous area perdarahan Pencegahan dapat dilakukan dengan menjaga sanitasi kandang seperti menjaga ventilasi udara, litter yang terjaga kebersihannya, secara teratur melakukan desinfeksi terhadap peralatan dan fasilitas lainnya. Hal yang tidak kalah pentingnya adalah menjaga kualitas pakan dan air minum, kepadatan kandang harus diperhatikan, penanganan mesin penetas telur dan mejauhkan ayam dari stress yang dapat menurunkan daya tahan tubuh. Pengobatan Colibasillosis dapat dilakukan dengan obat-obat sulfa, neomisin, streptomisin, dan tetrasiklin. Meskipun demikian biasanya pengobatan ini cenderung susah dan tidak menentu Penyakit Ayam Yang Di Akibatkan Parasit Penyakit ayam adalah kendala dalam bidang peternakan, penyakit adalah penyebab terbesar kerugian dan perusahaan tersebut bisa pailit/ gulung tikar jika pada peternakan tersebut terserang penyakit dan semua ternaknya mati . Berikut ini kita akan membahas jenis penyakit yang disebabkan oleh parasit, atau gangguan hama. 1. Cacingan atau Worm Disease Cacingan pada ayam dapat disebabkan oleh - Ascaridia galli Infeksi cacing ini terutama menyerang ayam usia 3-4 bulan. Spesimen dari parasit ini kadang-kadang ditemukan dalam telur. Cacing ini berpindah tempat dari usus ke oviduct dan dapat masuk ke dalam telur pada saat pembentukan telur tersebut. Cacing dewasa mudah dilihat dengan mata telanjang karena panjang cacing dewasa mencapai ½ hingga 3 inchi. Riwayat hidup cacing ini sangat simple. Cacing betina akan meletakan telurnya di usus unggas yang terinfeksi dan akan ikut dikeluarkan bersama tinja. Embrio akan terus berkembang dalam telur tersebut meskipun tidak akan langsung menetas. Larva dalam telur mencapai stadium infektif dalam 2-3 minggu. Telur yang mengandung embryo ini sangat tahan banting bahkan dalam kondisi laboratorium dapat bertahan hingga 2 tahun, sedangkan dalam keadaan biasa akan tetap bertahan hingga 1 tahun bahkan lebih. Hal yang penting di sini adalah desinfektan yang digunakan pada peternakan tidak dapat membunuh/ merusak telur. Unggas akan terinfeksi jika memakan telur cacing ini. Jika unggas yang terinfeksi oleh cacing ini akan terlihat lesu, diare dan kurus. Kerusakan utama yang ditimbulkan adalah penurunan efisiensi pakan, namun kematian hanya timbul pada infeksi yang sangat berat. Pencegahan dapat dilakukan dengan melakukan sanitasi kandang dengan baik dan pemisahan ayam berdasarkan umur. Bersihkan kandang sebersih mungkin jika kandang akan digunakan untuk populasi ayam yang obat yang digunakan adalah preparat piperazine yang hanya dapat memutus rantai penularan dengan membunuh cacing dewasa. Preparat yang biasa kami gunakan dan kami berikan tiap 4 minggu adalah Piperavaks produksi dari Vaksindo. Pemberian obat ini cukup dicampurkan pada air minum. - Heterakis gallinae Parasit ini tidak menimbulkan akibat yang serius pada kesehatan ayam. Minimal tidak menimbulkan gejala atau patologi yang signifikan. Cara penularan cacing ini sama dengan Ascaris. Namun telur yang mengandung larva akan infektif dalam 2 minggu. Dalam cuaca yang dingin akan membutuhkan waktu yang lebih panjang. Parasit ini dapat dibasmi dengan fenbendazole. - Capillaria annulata atau Capllaria contorta Cacing ini sering ditemukan pada esophagus dan tembolok. Parasit ini menyebabkan penipisan dan inflamasi pada mukosa. Pada system gastrointestinal bagian bawah, dapat ditemukan beberapa spesies parasit tetapi biasanya adalah Capillaria obsignata. Berbeda dengan cacing yang lain, pembentukan embryo memakan waktu 6-8 hari dan akan sangat infeksius untuk peternakan. Kerusakan terparah akan terjadi pada 2 minggu setelah infeksi. Parasit ini akan menimbulkan inflamasi berat dan kadang-kadang terjadi perdarahan. Erosi pada usus akan menyebabkan kematian. Problem yang sering ditimbulkan oleh parasit ini adalah penurunan pertumbuhan, penurunan produksi dan fertilitas. Sanitasi yang baik merupakan kunci pencegahan yang utama. Pemberian vitamin A dapat memberikan nilai tambah. Parasit ini dapat dibasmi dengan menggunakan fenbendazole atau leviamisole. Secara umum, gejala penyakit cacingan pada ayam adalah sbb a. tubuh ayam menjadi kurus b. nafsu makan berkurang c. sayap kusam dan terkulai d. kotoran encer, berlendir berwarna keputihan dan kadang berdarah e. pertumbuhan lamban Penanggulangan yang dapat dilakukan secara umum adalah 1. sanitasi kandang dengan desinfektan 2. pemberian Caricid pada umur 4-6 minggu dengan dosis 30 ml/3 liter air untuk 100 ekor ayam. Umur lebih dari 6 minggu diberi dosis 6 ml/10 L air untuk 100 ekor ayam 3. campurkan premix ke dalam makanan dengan dosis kg/kg pakan diberikan selama 5-6 hari Beberapa penyakit pernafasan pada ayam disebabkan oleh virus, bakteri mikoplasma, fungi atau kombinasi daai berbagai agen . Jenis jenis penyakit pernafasan yang dapat dijumpai atau pernah terjadi pada peternakan ayam broiler atau layer di Indonesia antara lain Avian Influenza AI-H5NI, Newcastle Disease ND, Infectious Bronchitis IB, Infectious Laryngotracheitis ILT, Swollen Head Syndrome SHS, Chronic Respiratory Disease CRD atau CRD Komplek CRDK, Infectious Coryza. Kolera unggas, Koliseptisemia dan Aspergillosis . Spora kapang Aspergillus sp . dan virus ND/113 dalam vaksin hidup kadangkala dapat menyebabkan penyakit / gangguan pernafasan pada anak ayam 0-2 minggu . Sedangkan, penyakit pernafasan yang lain dapat terjadi setelah ayam berumur lebih dari dua minggu dan umumnya disebabkan oleh interaksi dari berbagai agen penyakit infeksi campuran . Infeksi dua atau lebih agen penyakit pada ayam akan menimbulkan gejala klinik yang lebih parah dan kelainan patologik yang lebih komplek dibanding dengan infeksi tunggal . Beberapa penyakit pernafasan mempunyai kemiripan/kesamaan gejala klinik keluar eksudat dari hidung, lakrimasi, batuk-batuk dan sesak nafas antara penyakit yang satu dengan yang lainnya. Namun, dengan menganalisa kejadian penyakit, sifat-sifat agen penyebabnya, umur ayam yang terserang, karakteristik epidemiologik dan kliniknya, maka dapat dilakukan diagnosa penyakitnya . Dalam manajemen kesehatan hewan . pendekatan "patologi diagnostik" merupakan suatu tindakan yang biasa dilakukan di suatu peternakan ayam . Dengan menemukan kelainan jaringan atau organ tubuh yang menciri patognomonis akibat suatu penyakit dapat memberikan ketepatan diagnosa yang tinggi. Di Indonesia, penyakit pernafasan pada ayam yang paling penting pada saat ini adalah Al High Pathogenic Avian Influenza/HPAI, karena sangat menular pada unggas lain sehingga berdampak buruk pada usaha perunggasannasional dan dapat menular kepada manusia zoonosis Penyakit Ayam Akibat Infeksi Berbagai jenis penyakit ayam telah menyebar dan mengakibatkan kerugian pada peternak, berbagai hal telah dilakukan untuk dapat mencegah kerugian ini. Berikut ini kita akan bahas penyakit ayam yang diakibatkan oleh infeksi viral dan bagaimana cara pencegahannya. 1. Tetelo ND / Sampar / Pes Cekak ND merupakan infeksi viral yang menyebabkan gangguan pada syaraf pernafasan. Penyakit ini disebabkan oleh virus Paramyxo dan dapat dikualifikasikan menjadi Strain yang sangat berbahaya atau disebut dengan Viscerotropic Velogenic Newcastle Disease VVND atau tipe velogenic, tipe ini menyebabkan kematian yang luar biasa hingga 100%Tipe yang lebih ringan disebut dengan Mesogenic, Kematian pada anak ayam mencapai 10% tetapi pada ayam dewasa tidak ditemukan kasus. Pada tingkat ini ayam akan menunjukan gangguan pernafasan dan lemah atau sering disebut letogenik tidak dapat mengakibatkan kematian, hanya dapat membuat produktivitas ternak menjadi turun dan kualitas kulit telur jelek. Gejala yang tampak tidak terlalu nyata hanya terdapat sedikit gangguan sangat menular, biasanya dalam 3-4 hari seluruh ternak akan terinfeksi. virus dapat ditularkan melalui sepatu, peralatan, baju dan burung liar. Pada tahap yang akan ditularkan melalui pernafasan dapat ditularkan melalui udara. Tetapi penularan melalui udara tidak mempunyai jangkuan yang luas. Unggas yang dapat sembuh dari ND tidak akan dinyatakan sebagai carrier dan biasanya virus tidak akan bertahn lebih dari 30 hari pemaparan. Gejala yang nampak pada ayam yang terkena penyakit ini adalah Excessive mucous di trakeaayam tampak lesunafsu makan menurunproduksi telur menurunmencret kotoran dan berwarna hijau kadang bisa berdarahgangguan pernafasan ayam terlihat mengap-mengap dan terdengar suara ngorokjengger dan kepala kebiruan, kornea menjadi keruh, sayap turun, otot tubuh gemetar, kelumpuhan dan gangguan syaraf sehingga membuat leher berbagai cara untuk mencegah penyebaran terjadinya penyakit ini , yaitu Ayam yang tertular harus dimusnahkan Vaksinasi harus dilakukan agar ayam menjadi kebal terhadap penyakit ini. Jenis vaksin yang digunakan adalah ND latosa. Vaksinasi ND yang pertama, dilakukan dengan cara pemberian melalui tetes mata pada hari kedua, dan untuk berikutnya disuntikan pada otot dada. Untuk memudahkan untuk mengingat mengenai waktu pemberian vaksin adalah dengan mengingat pola 444 yaitu, vaksin ND diberikan pertama kali umur 4 hari dan diberikan lagi pada umur 4 minggu dan terakhir setiap 4 bulan yang dapat dilakukan mengingat penyakit ini sangat infeksius, adalah Memelihara kebersihan kandang dan harus mendapat sinar matahari langsung dengan ventilasi yang pemisahan ternak ayam yang terduga sakitmemberikan ransum jamu yang baik2. Gumboro atau Infectious Bursal Disease Penyakit ini menyerang kekebalan tubuh ayam, yaitu Fibrikus dan Thymus. Kedua bagian ini merupakan bagian pertahanan tubuh ayam terhadap penyakit antibody. penyakit ini juga disebut AIDS nya ayam. Ayam yang terkena penyakit ini akan mengalami gejala mengalami gangguan syaraf merejandi diare tubuh gemetar bulu disekitar anus lengket dan akhirnya mati Virus yang menyebabkan penyakit ini adalah virus dari genus Avibirnavirus. Di alam tubuh ayam penyakit ini dapat hidup selama 3 bulan yang kemudian akan berkembang menjadi infeksius. Gumboro memang tidak menyebabkan kematian langsung terhadap ayam, yang menyebabkannya karena terjadi infeksi sekunder yang berakibat dari tidak berfungsinya kekebalan tubuh ayam. Gumboro yang menyerang usia ternak 2 - 14 minggu akan mengalami gejala 1. Nafsu makan menurun 2. Ayam tampak lesu dan mengantuk bulu 3. Tampak kusam dan biasanya disertai dengan diare berlendir yang mengotori bulu 4. Peradangan disekitar dubur dan kloaka sehingga ayam akan mematoki duburnya sendirijika tidur maka paruhnya akan menempel dilantai, hal itu diakibatkan karena terganggunya keseimbangan tubuh ayam 5. gemetar dan sukar berdiri Gumboro dapat menyebar melalui kontak langsung, air minum, pakan, dan alat- alat. Tetapi Gumboro tidak menular melalui perantara telur dan ayam yang sudah sembuh menjadi "carrier". Upaya yang dapat dilakukan untuk mencdegah penyakit ini adalah menjaga kebersihan kandang dan memberikan vaksinasi. 3. Bronchitis atau Infectious Bronchitis Penyakit ini disebabkan oleh virus Corona yang menyerang sistem pernafasan. Pada ayam dewasa penyakit ini tidak dapat menyebabkan kematian, kecuali ayam yang masih berumur dibawah 6 minggu, kematian antara 30-40%. Penularan penyakit ini melalui udara, peralatan dan pakaian. Virus ini akan hidup selama kurang 1 minggu jika tidak ada ternak diddaerah tersebut, tetapi virus ini mudah dimusnahkan dengan desifektan dan panas cuaca yang terik. Gejala penyakit ini hampir sama dengan penyakit Respiratory lainnya, yaitu 1. Batuk, bersin susah bernafas keluar lendir dari hidung 2. Nafsu makan menurun dan terjadi gangguan pertumbuhanpada periode layer produksi telur menurun hingga kosong sama sekali, dan butuh sekitar 4 minggu untuk bisa berproduksi lagi, tetapi diantaranya tidak bisa normal kembali. 3. Telur yang dihasilkan menjadi kecil, cangkang telur lunak.\, bentuk telur mencegahnya adalah dengan melakukan sanitasi dan vaksinasi. 4. Avian Pox avian pox adalah penyakit yang disebabkan oleh 3 strain yaitu Fowl pox virus cacar pada unggas, Pigeon pox virus cacar pada burung dara dan Canary pox virus cacar pada burung kenari dan yang menyerang pada ayam adalah Fowl pox, penyakit ini mempunyai penyebaran cukup lambat. Gejala yang ditimbulkan penyakit ini, adalah Pertumbuhan yang lambat pada ternak mudatelur menurun pada produksi layerkesulitan makan dan bernafasdry pox dimulai dari small whitish foci dan kemudian berkembang menjadi wart like nodues. Nodule tersebut kemudian akan mengelupas dalam proses penyembuhan. Lesi ini biasana terlihat pada bagian tubuh yang tidak berbulu seperti lubang telinga, mata, jengger, pial, kaki. Langkah yang harus dilakukan untuk mencegah penyakit ini adalah dengan melakukan vaksinasi pada ayam. pemberian vaksine dilakukan dengan menyuntikan vaksine pada sayap ayam dengan jarum khusus. 5. Marek Visceral Leukosis Penyakit ini disebabkan oleh virus tipe DNA yang tergolong herpes tipe B. Marek di indentikkan dengan penyakit anak ayam, tetapi ada juga ditemukan terdapat pada ayam yang tua. Anak ayam yang terserang pada usia 3 - 10 minggu, dan paling rawan menyerang usia 8-9 minggu. Penularan dapat terjadi secara kontak langsung, kotoran ayam, debu dan peralatan kandang. marek dapat menimbulkan beberapa variasai gejala klinis, antara lain a. Marek tipe Visceral Ditandai dengan lesi pada gonad, hati, limpa, ginjal, dan kadang-kadang pada jantung, paru dan otot. Penyakit ini sangat akut. Unggas yang sehat akan mengalami kematian secara tepat dengan tumor internal yang masif. b. Marek tipe Neural Ditandai dengan kelumpuhan yang progesifpada sayap, kaki dan leher. Penurunan berat badan, anemia, kesulitan bernafas, diare. c. Ocular Leucosis atau Gray Eye Morbiditas dan mortalitas biasanya sangat kecil tetapi disebutkan mendekati 25%. Gejalanya dikarakteristikan dengan spotty depigmentation atau diffuse graying pada iris mata. Pupil mata terbentuk irregular dan gagal bereaksi terhadap cahaya. Diare berat dan kematian d. Skin Leukosis Pembesaran folikel bulu karena akumulasi limfosit. Pencegahan dapat dilakukan dengan memberikan vaksinasi pada DOC berumjur 1 hari dengan vaksin Cryomarex HVT atau Crymarex Rispens. Ayam yang terinfeksi sebaiknya dimusnahkan agar tidak tertular ke ayam yang sehat. Itulah pentingnya mengenal jenis penyakit yang menyerang Ayam dari segala jenis untuk ketepatan penangan dan pengobatan, tak hanya itu pemberian vaksin kita tak boleh sembarangan untuk pencegahan dari serangan penyakit. Artikel tentang penyakit yang diakibatkan oleh Infeksi bakteri, Parasit, Dan Infeksi yang menyerang ayam secara detail dan terperinci. Ketika ayam kita sehat maka kita tidak di repotkan dalam penyembuhan dan hasil lebih maksimal. Penulis Tim GFNPencegahan penyakit dalam usaha peternakan unggas, khususnya pada ternak ayam merupakan suatu keharusan. Hal ini karena meskipun manajemen pemeliharaannya baik, kalau timbul penyakit pada ayam maka, keuntungan yang ada di depan mata akan menghilang, bahkan menjadi menderita kerugian. Kerugian tersebut karena turunnya produktivitas ayam, biaya pengobatan yang cukup mahal, bahkan hingga kematian ayam. Jangan remehkan timbulnya penyakit pada ayam! Meskipun hal tersebut dapat dicegah. Namun, melakukan pencegahan penyakit pada ayam bukanlah perkara yang mudah. Perlu langkah yang tepat agar pencegahan tersebut berhasil. Nah, di artikel ini kami mengajak anda mengenal penyakit pada ayam. Mulai dari jenis penyakit, penyebab penyakit, ciri-ciri penyakit hingga cara melakukan pencegahan. Anda sudah penasaran, kan? Langsung saja, yuk simak artikelnya! Jenis-jenis penyakit pada ayam Berikut adalah beberapa jenis penyakit yang perlu anda ketahui 1. Pullorum Feses Kapur Penyakit pullorum merupakan penyakit menular pada ayam yang menyebabkan peternak mengalami kerugian yang sangat besar. Kerugian tersebut antara lain, tingkat kematian yang sangat tinggi terutama pada anak ayam umur 1-10 hari, jika ayam indukan terinfeksi dan menghasilkan keturunan maka keturunan tersebut juga ikut terinfeksi, penurunan produksi telur, dan penurunan daya tunas. Penyakit pullorum disebabkan oleh oleh bakteri Salmonella pullorum. Salmonella pullorum termasuk bakteri berbentuk batang atau kapsul, bersifat gram negatif, tidak bergerak, fakultatif aerob dan tidak berspora, dan mampu bertahan di tanah hingga satu tahun. Pullorum dapat menyebar secara vertikal melalui trans ovari dan secara horizontal melalui pakan, air, dan inkubator yang terkontaminasi agen penyakit. Penyakit yang satu ini menyerang sistem pencernaan ayam. Adapun ciri-ciri anak ayam yang terinfeksi penyakit pullorum yaitu Penurunan nafsu makan. Fesesnya berbentuk pasta keputih-putihan dan menempel pada sekitar kloaka. Ayam kelihatan mengantuk mata menutup. Jengger kebiruan. Sayap menggantung kusam Bergerombol pada suatu tempat. Jika terdapat anak ayam yang mampu bertahan hidup, maka pertumbuhannya akan terhambat. Pada ayam dewasa gejala penyakit sulit dilihat tetapi kadang-kadang terlihat adanya tanda-tanda depresi, kekurusan, diare, dan produksi telur menurun. 2. Chronic Respiratory Disease CRD Penyakit Chronic Respiratory Disease CRD atau yang lebih dikenal dengan penyakit ngorok yaitu penyakit yang menyerang sistem pernapasan ayam. Penyakit CRD dapat menyerang ayam pada semua umur. Agen penyakit ini adalah bakteri Mycoplasma gallisepticum. Penyakit CRD bersifat kronis, dikatakan kronis karena penyakit ini berlangsung secara terus menerus dalam jangka waktu lama dan sulit untuk disembuhkan. Penyakit ini memiliki angka kesakitan tinggi, tetapi angka kematian rendah. Sedangkan CRD kompleks dapat menimbulkan kerugian ekonomi yang cukup besar. Kerugian yang dialami peternak yaitu, pertumbuhan bobot badan ayam terhambat, penurunan mutu karkas, penurunan produksi telur, tidak tercapainya keseragaman bobot badan serta banyaknya ayam yang harus diafkir. Penularan CRD dapat terjadi melalui kontak langsung, peralatan kandang yang kurang bersih, tempat makan dan minum yang kotor, manusia, dan telur tetas atau DOC yang terinfeksi. Ayam yang terserang penyakit CRD memiliki ciri-ciri antara lain Suara ngorok di malam hari. Keluarnya lendir dari rongga hidung. Mata ayam tampak berair dan bengkak. Batuk dan bersin. Ayam kehilangan nafsu makan. Ayam suka menggeleng-gelengkan kepalanya. Pencegahan terhadap penyakit ini dapat dilakukan dengan berbagai cara. Cara yang paling sederhana yaitu tidak membeli tidak membeli DOC dari produsen yang tidak diketahui dan tidak melakukan sanitasi kandang. 3. Tetelo Newcastle Disease Penyakit tetelo yaitu sebuah penyakit yang disebabkan oleh virus ND Newcastle Disease. Virus ini mampu menyerang alat pernapasan, alat reproduksi, jaringan saraf, dan lain sebagainya. Tetelo merupakan penyakit menular akut dengan angka kematian yang sangat tinggi. Namun, jika penyakit ini menyerang ayam dewasa tingkat kematiannya tidak terlalu tinggi, karena ayam dewasa biasanya dapat pulih. Kerugian yang sangat besar dapat menimpa peternak akibat penyakit ini. Kerugian tersebut antara lain, turunnya produksi telur bahkan bisa berhenti total, tingkat kematian mencapai 100% pada anak ayam, ayam mengalami gangguan pertumbuhan, dan pada ayam broiler/ pedaging mengalami penurunan bobot badan. Berikut ciri-ciri ayam yang terkena penyakit tetelo Ayam kehilangan nafsu makan. Mengalami diare yang disertai darah. Jengger berwarna pucat. Tubuh ayam akan cenderung terlihat tidak bertenaga lesu. Keluarnya cairan dari hidung. sayap akan menjadi menurun dan lumpuh pada kakinya. Jika ayam sudah terserang penyakit tetelo maka, ayam tersebut harus segera dimusnahkan. Karena dapat bertindak sebagai sumber pencemaran dan juga penularan. 4. Gumboro atau IBD Infectious Bursal Disease Penyakit gumboro adalah penyakit yang disebabkan oleh Avibirnavirus yang merupakan anggota dari keluarga Birnaviridae. Virus Avibirnavirus memiliki struktur tidak beramplop, sehingga virus ini lebih stabil dan tahan hidup lama di lingkungan hingga lebih dari 3 bulan. Virus ini mudah menular dan disebarkan melalui kotoran, kotoran, air, dan pakan yang terkontaminasi. Tidak hanya itu, virus ini juga dapat dibawa oleh vektor lain seperti tikus dan kumbang tertentu. Penyakit gumboro merupakan salah satu penyakit yang bersifat imunosupresif. Imunosupresif adalah suatu kondisi terjadinya penurunan reaksi pembentukan antibodi akibat kerusakan organ limfoid. Penurunan jumlah antibodi dalam tubuh ini menyebabkan berbagai agen penyebab penyakit akan lebih leluasa masuk ke dalam tubuh ayam dan terjadilah infeksi. Banyak kerugian yang dialami peternak jika ternak ayam mereka terserang penyakit gumboro. Kerugiannya antara lain, penurunan produktivitas ayam, keseragaman bobot badan tidak tercapai, ayam mengalami penurunan feed intake, ayam tidak tercapai puncak produksi, hingga kematian ayam karena angka kematian penyakit ini mencapai 60%. Berikut adalah ciri-ciri ayam terkena penyakit gumboro yang perlu anda ketahui Ayam terlihat gemetar. Ditemukannya feses/ kotoran yang menempel pada kloaka. Ayam terlihat tidak bertenaga lesu Menurunnya nafsu makan. Feses encer dan berwarna putih. Sayap ayam menggantung. 5. Kolibasilosis Salah satu penyakit ayam yang sering menyerang peternakan Indonesia adalah kolibasilosis. Penyakit kolibasilosis dapat terjadi pada semua umur ayam. Penyebab penyakit ini adalah bakteri Escherichia coli E. coli. Infeksi bakteri E. coli dapat melalui mulut saluran pencernaan dan hidung saluran pernapasan. Distribusi E. coli sangat luas, dapat ditemukan di litter, kotoran ayam, kotoran lain dalam kandang, pakan, air minum, dan sumber air. Sebagian besar infeksi penyakit ini terjadi ketika perubahan musim, selain itu brooding dan air minum yang buruk dapat mempengaruhi stress pada ayam. Akibatnya bakteri pantogen ini dengan mudah menginfeksi ayam, terutama ketika memasuki musim penghujan yang dipicu oleh kelembapan tinggi. Selain itu, penyakit kolibasilosis banyak ditemukan pada lingkungan yang kotor dan berdebu. Kerugian yang besar dapat diderita oleh peternak jika ayam mereka terkena penyakit ini. Jika anda peternak ayam layer, maka penyakit ini menyebabkan kerugian seperti turunnya produksi telur, penundaan masa produksi telur, tidak tercapainya puncak produksi telur, dan mudahnya ayam terinfeksi penyakit lain. Kerugian yang diterima jika anda peternak ayam broiler yaitu, kematian yang terjadi selama masa pemeliharaan dan ayam pada saat panen memperoleh berat badan yang rendah. Adapun ciri-ciri ayam yang sudah terinfeksi penyakit ini antara lain, Menurunnya nafsu makan. Diare berwarna hijau dan berbau khas. Ayam terlihat lesu. Bulunya menjadi kusam. Ayam tidak responsif atau diam saja. 6. Infectious Coryza Penyakit Infectious coryza atau dikenal dengan snot adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Haemophilus paragallinarum. Bakteri ini berbentuk batang pendek atau coccobacilli, bersifat gram negatif, tercat polar, non-motil, tidak membentuk spora, dan fakultatif anaerob. Sifat alami bakteri ini tidak dapat hidup lama, dan akan mati dalam waktu 4-5 jam. Penyakit ini merupakan penyakit penyakit pernapasan bagian atas pada ayam yang sifatnya akut sampai kronis. Infectious coryza dapat menyerang semua umur, tetapi yang paling peka adalah ayam umur 18-23 minggu atau menjelang bertelur. Secara umum penyakit ini dikenal sebagai penyakit yang menyebabkan kematian rendah tetapi tingkat kesakitan tinggi. Penularannya dapat terjadi melalui kontak langsung dengan ayam sakit atau ayam carrier, dapat juga terjadi secara tidak langsung melalui pakan, air minum, dan peralatan yang terkontaminasi. Selain itu, serangan penyakit ini dapat dipercepat dengan kondisi kandang yang tidak bersih, lingkungan dingin, dan perubahan iklim yang ekstrim. Peternak akan mengalami kerugian yang signifikan akibat penyakit ini. Kerugian tersebut antara lain, ayam akan sangat terlambat untuk berproduksi, penurunan produksi telur, pengafkiran yang tinggi pada ayam dara, peningkatan biaya produksi, pertumbuhan ayam akan terhambat dan ayam menjadi kurus. Ciri-ciri ayam yang terkena penyakit ini yaitu sebagai berikut Keluar lendir dari hidung yang kental berwarna kekuningan dan berbau busuk. Nafsu makan menurun. Ngorok pada malam hari dan sulit bernapas. Sering diare. Meningkatnya jumlah telur berkerabang putih, kasar, dan retak. 7. Inclusion Body Hepatitis IBH Penyakit IBH atau lebih dikenal dengan penyakit hati pada ayam adalah penyakit yang disebabkan oleh avian adenovirus. Adenovirus merupakan virus yang tidak beramplop, sehingga lebih stabil dan tahan hidup lama di lingkungan. Penyakit ini menyerang semua usia pada ayam, khususnya ayam broiler di usia 3-7 minggu dan bersifat akut. Pada ayam layer dan breeder penyakit IBH bersifat subklinis dan perlu mendapatkan perlakuan khusus, mengingat dampaknya yang merugikan khususnya pada transmisi virus secara vertikal. Pada umumnya infeksi IBH dapat menular baik secara vertikal maupun horizontal. Penularan secara vertikal ditularkan dari induk ke anaknya melalui telur. Secara horizontal bisa melalui feses/ kotoran, pakan, air minum, dan lingkungan yang tercemar virus atau langsung dari hewan sakit ke hewan yang sehat. Selain itu, karena sifatnya yang tahan terhadap lingkungan, maka ada kemungkinan virus dapat menyebar secara perlahan-lahan dari suatu kandang ke kandang yang lainnya. Gejala yang timbul pada ayam yang terkena penyakit ini yaitu Ayam tampak lemas atau lesu.\ Nafsu makan menurun. Bulu yang kusam dan acak-acakan. Terkadang feses berwarna putih encer. Jengger, pial, dan kulit muka kelihatan pucat. Ayam yang terkena IBH akan mengalami penurunan produksi telur, tingkat sakit yang rendah namun tingkat kematian yang cukup tinggi yaitu mencapai 40%, dan turunnya bobot badan ayam. Hal tersebut menyebabkan peternak mengalami kerugian cukup besar. Cara pencegahan penyakit pada ayam Tentu saja anda tidak ingin ayam yang sudah sembuh kembali terserang penyakit. Pencegahan penyakit ada baiknya dilakukan untuk menjaga kesehatan ayam. Berikut beberapa cara yang dapat anda lakukan untuk mencegah penyakit pada ayam yaitu 1. Melaksanakan manajemen pemeliharaan dengan benar dan tepat Kondisi nyaman harus dirasakan ayam dimulai sejak anak ayam/ DOC tiba di kandang. Perlu menjaga kebersihan kandang terutama dari feses karena pada kandang yang kotor akan mudah menyebarkan penyakit dan juga akumulasi amonia yang tinggi dapat menjadi faktor pemicu penyakit pernapasan. Maka dari itu, kondisi litter juga perlu dicek secara rutin serta lebih sering mencuci peralatan ternak seperti tempat minum dan tempat pakan. Dari segi kelancaran ventilasi dan pengaturan kepadatan kandang berpengaruh juga terhadap kondisi kesehatan ayam. Kondisi cuaca yang tidak menentu, bahkan terkadang berubah menjadi ekstrim, ditambah dengan kualitas udara yang semakin menurun mengharuskan dilakukannya manajemen yang lebih baik. Sesuaikan juga kepadatan kandang untuk menjamin semua ayam untuk mendapatkan kesempatan yang sama untuk mendapat ransum, air minum, ruang gerak, dan oksigen, sehingga pertumbuhan, perkembangan, dan produktivitas seragam. 2. Menjaga kualitas pakan Pakan merupakan hal yang sangat penting dalam beternak ayam. Menjaga kesehatan ayam tentunya tidak lepas dari pemberian pakan yang berkualitas. Pakan yang berkualitas harus dipilih secara bijak dan selektif. Ciri pakan yang baik bagi ayam yaitu pakan yang bebas dari zat kimia, masih segar, dan bernutrisi tinggi. Pakan yang baik yaitu dapat memenuhi kebutuhan pokok nutrisi ayam misalnya energi dan protein. Selain itu, perbaikan mutu pakan pakan yang diberikan harus sesuai dengan jumlah dan kandungan nutrisi sesuai kebutuhan ternak untuk mendapatkan performa ayam yang baik. 3. Penerapan biosecurity yang ketat, Lakukan penerapan biosecurity model 3 zona bersih, transisi, kotor untuk membatasi lalu lintas agar penyebaran penyakit tidak terjadi. Desinfeksi kendaraan dan orang yang keluar masuk kandang untuk mencegah kontak bibit penyakit masuk ke kandang. Jika memungkinkan untuk tidak memelihara ayam dengan sistem banyak umur pada satu lokasi. Namun, apabila peternak menerapkan beragam umur, perlu diperhatikan beberapa hal seperti mengatur jalur lalu lintas kandang dari ayam muda ke ayam yang tua, tempatkan anak ayam pada kandang yang berjauhan dengan ayam yang sedang berproduksi, dan meminimalisir kondisi stress pada ayam terutama saat proses pindah kandang. 4. Program vaksinasi dengan tepat Vaksinasi perlu dilakukan untuk membentuk imunitas/ kekebalan di dalam tubuh ayam sehingga dapat menekan angka munculnya penyakit. Lakukan program vaksinasi secara rutin sesuai sejarah, tantangan penyakit, dan kondisi peternakan setempat terhadap penyakit Gumboro, Inclusion Body Hepatitis, Newcastle Disease, Avian influenza, Infectious Bronchitis, maupun Infectious laryngotracheitis. Pemilihan vaksinasi yang tepat dan aplikasi vaksinasi yang sesuai kondisi di masing-masing peternakan menjadi titik kunci keberhasilan perlindungan dari serangan penyakit. 5. Meningkatkan daya tahan tubuh ayam dengan menggunakan suplemen Terkait program kesehatan herbal sudah banyak diterapkan di lapangan saat ini. Ekstrak tanaman diketahui memiliki berbagai nutrisi dan senyawa kimia zat bioaktif yang berkhasiat serta berfungsi sebagai suplemen, anti bakteri, antiparasit, antiprotozoa, antioksidan hingga antiradang. Dan kebetulan jika anda sedang mencari suplemen berkualitas untuk ternak ayam, kami GFN menjual suplemen tersebut. Kami menjual berbagai suplemen untuk ternak ayam anda yang berfungsi untuk menjaga kesehatan ayam. Contohnya untuk menjaga kesehatan pernapasan ayam kami memiliki produk Esseguard Respiratory, untuk menjaga kesehatan saluran pencernaan kami menjual produk Esseguard Intestinal, bagi anda yang ingin meningkatkan produktivitas ayam dapat menggunakan Esseguard Prajanan dan masih banyak lagi. Penyakit pada ayam adalah masalah kesehatan pada ternak ayam yang dapat merugikan peternak. Untungnya di artikel ini, anda telah memahami beberapa jenis penyakit pada ayam. Mulai dari jenis-jenis penyakit pada ayam, ciri-ciri setiap penyakit hingga cara pencegahan penyakit pada ayam. Semoga artikel ini bermanfaat dan menambah pengetahuan anda. Yuk jaga kesehatan ternak ayam anda sekarang juga! Ayam yang sehat tentunya akan memberikan keuntungan yang lebih baik dari hasil produksi daging dan telur maupun kualitas ayam itu sendiri. Sekian dari kami, sampai jumpa di kesempatan lainnya. Berbagai jenis penyakit ayam merupakan masalah utama bagi peternak di seluruh dunia. Menurut Organisasi Kesehatan Hewan Dunia OIE, sekitar 20% dari populasi ayam di dunia terinfeksi setidaknya satu penyakit. Penyakit pada ayam dapat menyebabkan kerugian ekonomi yang signifikan dan bahkan menyebabkan kematian hewan. Termasuk penyakit radang kandung lendir, flu burung dan dll. Jenis Penyakit Ayam1. Penyakit MarekTanda dan Gejala2. Penyakit NewcastleTanda dan Gejala3. Penyakit Bronkitis MenularTanda dan Gejala4. Penyakit BotulismeTanda dan Gejala5. Penyakit Coryza MenularTanda dan Gejala6. Penyakit Ayam SariawanTanda dan Gejala7. Penyakit Pernapasan Kronis CRDTanda dan Gejala8. Penyakit Bumblefoot bubul9. Penyakit KoksidiosisTanda dan GejalaPenyakit Ayam Bangkok Musim Hujan1. Penyakit Gumboro IBDTanda dan Gejala2. Penyakit Cacar UnggasTanda dan Gejala3. Penyakit Kolera unggasTanda dan Gejala4. Penyakit Ddiare Basiler Putih Salmonellosis, Escherichia coli, PulorosisTanda dan Gejala5. Penyakit AspergillosisCara Mengobati Ayam Sakit1. Mengobati Sakit Marek2. Mengobati Sakit Newcastel3. Mengobati Sakit Bronkitis Menular4. Mengobati Sakit Cacar Unggas5. Mengobati Sakit Botulisme6. Mengobati Sakit Kolera Unggaas7. Mengobati Sakit Coryza Menular8. Mengobati Sakit Sariawan9. Mengobati Sakit Pernafasan Kronis10. Mengobati Sakit Diare Pulorosis11. Mengobati Sakit Bubul12. Mengobati Sakit Koksidiosis13. Mengobati Sakit GumboroPencegahan Penyakit Ayam Saat Musim Hujan Jenis penyakit-penyakit ini bisa menyerang semua unggas, termasuk ayam, kalkun, bebek dan angsa soang. Dalam artikel ini, kita akan melihat jenis penyakit ayam yang paling umum, gejala dan cara mengobatinya. 1. Penyakit Marek Ini adalah Jenis penyakit ayam berupa virus yang menyerang ayam dan menyebabkan tumor. Penyakit ini hanya menyerang ayam betina dan terjadi pada ayam dari usia 6 hingga 20 minggu. Penyakit ini sangat menular dan dapat ditularkan dari ayam yang terinfeksi ke ayam yang tidak terinfeksi atau melalui udara. Tanda dan Gejala Kelumpuhan kaki dan sayap. Dalam bentuk klasik penyakit Marek, ayam yang terkena berbaring miring dengan satu kaki direntangkan ke belakang dan kaki lainnya direntangkan ke depan. Dalam bentuk akut, banyak ayam mati mendadak tanpa menunjukkan tanda-tanda penyakit, sementara beberapa ayam menunjukkan gejala kelumpuhan dan tampak tertekan sebelum mati. Tanda-tanda lain termasuk pucat, penurunan berat badan, jengger menyusut dan diare. 2. Penyakit Newcastle Jenis Penyakit Ayam Newcastle juga dikenal sebagai penyakit Ranikhet adalah penyakit virus yang disebabkan oleh paramyxovirus. Virus-virus ini terdiri atas beberapa jenis. Ada jenis yang sangat berbahaya, jenis yang cukup berbahaya dan jenis yang agak berbahaya. Penyakit ini dapat ditularkan melalui udara, pakan, air, dan burung pembawa. Tanda dan Gejala Pada paramyxovirus yang sangat merusak, tanda pertama adalah kematian mendadak. Tanda-tanda lain seperti kelemahan, depresi, diare kehijauan, berbaring, pembengkakan wajah dan tanda-tanda saraf juga akan diamati. Torticollis memutar leher, kelumpuhan kaki dan lengkungan tubuh adalah tanda-tanda lain dari ND. Pada ayam petelur, bertelur dengan cangkang lunak atau telur bercangkang merupakan tanda awal, diikuti dengan berhentinya bertelur. Paramyxovirus yang cukup berbahaya bertanggung jawab atas masalah pernapasan yang parah. Pada ayam dewasa, biasanya terjadi penurunan produksi telur yang nyata selama berbulan-bulan. Namun, tingkat kematiannya rendah. Paramyxovirus yang merusak ringan mungkin tidak menyebabkan penyakit atau hanya masalah pernapasan ringan. 3. Penyakit Bronkitis Menular Ini adalah jenis penyakit virus yang cepat, tiba-tiba dan sangat menular pada ayam. Hal ini disebabkan oleh virus korona dan dapat ditularkan melalui udara, bahan yang terkontaminasi, dan inang pembawa. Tanda dan Gejala Suara pernafasan yang tidak normal, mendengkur, mengi, bersin dan batuk, keluarnya cairan dari hidung yang berair, keluarnya cairan dari mata, dan pembengkakan pada wajah. Berkurangnya produksi telur dan kualitas kulit telur yang buruk. 4. Penyakit Botulisme Botulisme adalah jenis penyakit ayam serius yang disebabkan oleh toksin botulinum yang dihasilkan oleh bakteri Clostridium botulinum. Penyakit ini menyerang sistem saraf ayam, menyebabkan kelemahan tubuh dan kelumpuhan. Ayam dapat tertular penyakit ini ketika mereka minum air atau makan pakan yang telah terkontaminasi dengan toksin botulinum. Tanda dan Gejala Jika Anda melihat ayam Anda mengalami tremor progresif yang kemudian berkembang menjadi kelumpuhan tubuh dan kesulitan bernapas. Bulu-bulu mudah dicabut dan anak ayam yang terkena dampak mati dalam beberapa jam. 5. Penyakit Coryza Menular Infectious coryza atau fowl coryza adalah jenis penyakit pernafasan yang parah yang menyerang ayam dan bisa terjadi secara tiba-tiba. Penyakit ini umum terjadi pada ayam petelur dan ayam pedaging dan disebabkan oleh Haemophilus paragallinarum. Ini dapat ditularkan melalui air yang terkontaminasi dengan sekresi hidung, melalui udara atau melalui kontak langsung dengan ayam yang terinfeksi. Tanda dan Gejala Pembengkakan kepala sisir, jenggot dan mata, bersin-bersin, keluarnya cairan berserabut dari hidung dan mata, konjungtivitis dengan mata tertutup, kesulitan bernapas dan basah di bawah sayap. Gejala lain dari coryza menular termasuk berkurangnya konsumsi makanan dan air dan penurunan besar atau penghentian produksi telur. 6. Penyakit Ayam Sariawan Kandidiasis pada ayam mirip dengan kandidiasis pada bayi. Penyakit ini dapat ditularkan oleh ayam yang memakan pakan atau makanan yang telah berjamur, yaitu pakan atau makanan yang berjamur. Mereka juga bisa terkena penyakit ini dari meminum air yang terkontaminasi. Tanda dan Gejala Zat berlendir putih di dalam tanaman ayam yang terinfeksi. Nafsu makan meningkat dari biasanya. Penampilan lesu, kloaka berkerak, dan bulu-bulu yang acak-acakan. 7. Penyakit Pernapasan Kronis CRD CRD adalah penyakit yang disebabkan oleh Mycoplasma gallisepticum dan menyerang saluran pernapasan termasuk kantung udara ayam dan unggas lainnya. Penyakit ini dapat ditularkan melalui penetasan telur, kontak langsung dengan unggas pembawa, dan menghirup tetesan, debu, atau bulu yang terkontaminasi. Tanda dan Gejala Suara pernafasan yang tidak normal, bersin-bersin, pilek, batuk dan bersin-bersin. Berkurangnya asupan pakan / makan, kehilangan berat badan dan penurunan produksi telur. 8. Penyakit Bumblefoot bubul Bumblefoot adalah infeksi yang disebabkan oleh bakteri staphylococcus dan biasanya merupakan efek samping ketika ayam Anda terinfeksi bakteri ini. Kaki ayam yang terkena menjadi bengkak akibat infeksi. Luka atau cedera pada kaki dapat terjadi ketika ayam menggores lantai atau benda tajam. 9. Penyakit Koksidiosis Koksidiosis adalah penyakit unggas yang disebabkan oleh parasit protozoa yang berada di dinding usus ayam dan akan membunuh ayam pada usia berapa pun. Hal ini disebabkan oleh 8-9 spesies protozoa dari genus Eimeria. Burung terinfeksi melalui pakan, air atau pasir basah yang terkontaminasi. Tanda dan Gejala Kotoran berdarah, jambul pucat, lesu dengan sayap terkulai dan bulu-bulu yang acak-acakan, kehilangan nafsu makan, berdiri dengan mata tertutup dan meringkuk di sudut. Penyakit Ayam Bangkok Musim Hujan Penyakit ayam bangkok saat musim hujan perlu diwaspadai karena bisa mempengaruhi produktivitas ayam tersebut yang disebabkan oleh cuaca musiman atau perubahan iklim. 1. Penyakit Gumboro IBD Penyakit Gumboro adalah penyakit ganas yang menyerang anak ayam dan unggas muda antara usia 3 dan 18 minggu. Virus penyebabnya menyerang organ inti sehingga menekan atau melemahkan sistem kekebalan tubuh dan membuat ayam rentan terhadap infeksi sekunder. Tanda dan Gejala Kepala ayam menunduk Diare berair Koordinasi Peradangan pada kloaka Bulu ventilasi yang koto Koleksi ventilasi 2. Penyakit Cacar Unggas Cacar unggas adalah penyakit yang sangat menular dan menyerang ayam pada usia berapa pun. Hal ini disebabkan oleh virus cacar yang ditularkan terutama oleh nyamuk dan serangga penghisap darah lainnya. Alasan mengapa cacar unggas lazim terjadi selama musim hujan adalah karena nyamuk, sebagai vektor, berkembang biak dengan baik di musim ini karena banyaknya air yang tergenang. Tanda dan Gejala Penyakit ini menyerang kulit, saluran pernafasan dan saluran pencernaan bagian atas, yang menyebabkan terbentuknya luka kemudian berkembang menjadi korep tebal. Kehilangan nafsu makan Kelemahan dan penyusutan tubuh Kesulitan bernapas dan menelan Keluarnya cairan berserabut dari lubang hidung Lesi cacar pada sisir, jenggot dan kaki Kelopak mata bengkak Bulu kotor 3. Penyakit Kolera unggas Kolera unggas adalah penyakit bakteri menular yang menyerang ayam sejak usia 6 minggu. Hal ini disebabkan oleh Pasteurella multocida dan dapat ditularkan melalui konsumsi makanan dan air yang terkontaminasi atau dari inang ayam pembawa. Angka kematian pada kasus akut sangat tinggi. Tanda dan Gejala Pada kasus akut, ayam yang tampak sehat tiba-tiba mati, sedangkan pada kasus kronis, ayam yang terkena dampak menunjukkan hal-hal berikut ini Diare kuning, hijau atau abu-abu Kehilangan nafsu makan Pernafasan yang sulit Sayap dan bulu ekor yang terkulai Bulu yang acak-acakan Pembengkakan sendi kaki, sinus, pial dan bantalan kaki Memutar leher tortikolis Keluarnya cairan dari lubang hidung atau paruh. Catatan Tanda-tanda di atas juga mirip dengan demam tifoid unggas. 4. Penyakit Ddiare Basiler Putih Salmonellosis, Escherichia coli, Pulorosis Penyakit bakteri ini menyerang ayam dari segala usia. Mereka endemik di peternakan atau kandang dengan sanitasi yang buruk. Mereka mempengaruhi sistem pencernaan ayam yang terinfeksi. Tanda dan Gejala Diare parah Kehilangan nafsu makan Depresi dan kekurusan Anak ayam menderita omphalitis Diare pucat putih pada fluorosis Meringkuk bersama dan kesulitan bernapas 5. Penyakit Aspergillosis Aspergillosis adalah nama untuk penyakit yang disebabkan oleh Aspergillus. Karena kelembaban yang tinggi selama musim dingin, pakan atau serasah menjadi lembab, menciptakan lingkungan yang menguntungkan bagi jamur untuk tumbuh dan berkembang. Ayam juga menghirup spora aspergillus dan spora ini berkembang menjadi lesi yang memenuhi paru-paru dan menyebabkan masalah pernapasan atau ketidaknyamanan. Ayam yang berada di bawah sistem pengelolaan intensif akan mengalami penyebaran penyakit yang tinggi jika kepadatan tebar tinggi dan ventilasi tidak memadai atau buruk. Cara Mengobati Ayam Sakit 1. Mengobati Sakit Marek Penyakit ini tidak ada pengobatannya, tetapi untuk menghindari timbulnya MD, anak ayam umur sehari harus divaksinasi terhadap penyakit ini. 2. Mengobati Sakit Newcastel Penyakit Newcastle tidak memiliki pengobatan, tetapi dapat dicegah melalui vaksinasi, menjaga kebersihan peternakan tingkat tinggi, manajemen yang baik, dan tindakan biosekuriti. 3. Mengobati Sakit Bronkitis Menular Bronkitis infeksius tidak memiliki pengobatan khusus, tetapi antibiotik dapat diberikan untuk infeksi campuran. Ayam yang terkena dampak juga harus dipindahkan ke tempat yang hangat dan kering untuk memulihkan diri. Sebagian peternak telah mencoba teh herbal hangat dan herba segar dan ternyata berhasil. Untuk mencegah bronkitis menular, vaksinasi ayam Anda terhadap penyakit ini dan jaga ventilasi yang tepat untuk anak ayam. 4. Mengobati Sakit Cacar Unggas Karena ini adalah penyakit virus, tidak ada obat yang pasti. Namun, Anda harus membuang selaput nekrotik dari mulut dan laring ayam yang terkena. Anda bisa merangsang nafsu makannya dengan pakan basah mash dan menambahkan antibiotik dan multivitamin ke dalam air minumnya. Pastikan untuk menggunakan desinfektan yang baik selama wabah. Untuk mencegah cacar unggas, Anda harus memvaksin ayam Anda dan mengendalikan nyamuk di dalam dan di sekitar kandang unggas. 5. Mengobati Sakit Botulisme Memberikan antitoksin botulinum yang mahal dari apotek hewan. Jika Anda dapat mendiagnosa atau mendeteksi penyakit secara dini, campurkan satu 1 sendok teh garam Epsom dengan 3 cl air hangat. Berikan larutan tersebut kepada ayam yang terkena dampak sekali sehari. Untuk mencegah botulisme, selalu jaga kebersihan dan sanitasi yang baik di peternakan. Hindari kontaminasi pakan dan air, dan semua bangkai yang mati harus dikubur jauh dari kandang ayam atau lingkungan. 6. Mengobati Sakit Kolera Unggaas Kolera unggas dapat diobati dengan penisilin, streptomisin, eritromisin, tetrasiklin, dan sulfonamida. Anda perlu memberikan pengobatan jangka panjang karena penyakit ini biasanya kembali setelah pengobatan dihentikan. Untuk mencegah kolera unggas, berikan Vaksin kolera dan menjaga kebersihan dan sanitasi tingkat tinggi di peternakan. Mencegah hewan pengerat, kucing dan burung liar mendapatkan akses ke kandang unggas. 7. Mengobati Sakit Coryza Menular Coryza infeksius dapat diobati dengan antibiotik dan sulfonamida. Oxytetracycline, enrofloxacin, trimethoprim dan sulfa dapat dikombinasikan untuk mengobati infeksi coryza. Ayam dapat dilindungi dari coryza menular dengan vaksinasi. Buang semua ayam yang terinfeksi atau yang sudah sembuh. Sanitasi dan kebersihan dan hindari memelihara ayam yang berbeda umur secara bersamaan. 8. Mengobati Sakit Sariawan Kandidiasis dapat diobati dengan pemberian obat antijamur. Untuk menghindari insiden di masa depan atau infeksi ulang, buang makanan atau pakan yang busuk atau berjamur dan air yang terkontaminasi. 9. Mengobati Sakit Pernafasan Kronis Penyakit pernafasan kronis dapat diobati dengan berbagai antibiotik. Tylosin, oxytetracycline, streptomycin, neomycin, chlortetracycline, gentamisin, tiamulin, enrofloxacin, lincomycin, eritromisin dan obat terkait lainnya dapat digunakan untuk mengobati CRD. 10. Mengobati Sakit Diare Pulorosis Salmonellosis, E. coli dan penyakit Pullorum dapat diobati dengan memberikan antibiotik spektrum luas pada litter yang terinfeksi dan seluruh kawanan. Tingkat kebersihan dan sanitasi yang tinggi harus dijaga di peternakan/ biosekuriti harus diterapkan. Hindari memberi pakan yang terkontaminasi kepada burung. 11. Mengobati Sakit Bubul Satu-satunya cara untuk mengobati Bumblefoot adalah dengan melakukan pembedahan. Ini melibatkan penggunaan biopsi atau pisau bedah untuk memotong keropeng dan menghilangkan inti terinfeksi yang mendasarinya. Setelah mengeluarkan inti, tiriskan nanah dan rendam kaki yang terinfeksi dalam air hangat dan garam Epsom. Keringkan kaki dengan waslap bersih dan oleskan madu atau mikroba dan Vetericyn VF. Tutupi area tersebut dengan kain kasa dan bungkus dengan veterinary wrap untuk memblokir perban. Jika infeksi kaki bumbledo tidak diobati, ayam yang terkena dapat menjadi lumpuh total dan mungkin juga mati setelah jaringan tubuh lainnya terpengaruh. Cara terbaik untuk mencegah kaki pengkor adalah dengan mengawasi kaki ayam. Jika Anda melihat luka pada kedua kaki, jangan ragu untuk mencuci dan mendesinfeksi kaki untuk mencegahnya menjadi septik atau terinfeksi bakteri staphylococcus. 12. Mengobati Sakit Koksidiosis Coccidiosis dapat diobati dengan coccidiostat seperti amprolium dan sulfonamida. Obat anticoccidial yang dapat digunakan untuk mengobati koksidiosis antara lain Prococ, Amprocox, Coxstop, Coccicare dan Sulmet. 13. Mengobati Sakit Gumboro Penyakit Gumboro sangat menular dan pemilik harus memperkirakan tingkat morbiditas 100% dan tingkat kematian 20%. Penyakit ini tidak memiliki obat, tetapi dapat dicegah dengan memvaksin ayam sebelum wabah terjadi. Apabila penyakit yang biasa terjadi di musim hujan ini sudah menyerah beberapa ayam maka ayam-ayam tersebut harus dimusnahkan dan kandang didesinfeksi. Vaksinasi terhadap Infectious Bursal Disease of Gumboro IBDV harus diberikan pada ayam di usia 2-4 minggu. Pencegahan Penyakit Ayam Saat Musim Hujan Untuk merawat unggas seperti ayam, kalkun, puyuh, bebek, dan burung pegar selama musim dingin atau hujan harus melakukan hal-hal berikut ini Tambahkan minyak atau lemak ke dalam makanan ayam atau kurangi tingkat nutrisi yang tidak dibutuhkan ayam untuk menghasilkan panas. Hal ini diperlukan untuk menghindari pemborosan dan mengurangi biaya produksi pakan karena ayam mengkonsumsi lebih banyak pakan untuk menghasilkan panas. Pasang lampu listrik atau pemanas di kandang yang berfungsi sebagai sumber panas sekunder bagi unggas. Hal ini akan membantu mereka minum cukup air dan tetap hangat tanpa menghabiskan energi cadangan dalam prosesnya. Meskipun sangat jarang terjadi dalam sistem intensif tetapi merajalela dalam sistem free-range, ayam minum dari air yang tergenang di sekitar mereka, sehingga mengumpulkan telur organisme parasit seperti cacing usus. Oleh karena itu, penting untuk memberi obat cacing yang efektif pada unggas seperti piperazine setiap dua bulan. Dan Ayam harus diberikan antibiotik spektrum luas seperti oxytetracycline setiap bulan. Bangun atap yang luas di atas pintu masuk dan sisi-sisi kandang untuk mencegah air hujan masuk ke dalam kandang setiap kali hujan turun. Buatlah bak kaki di pintu masuk kandang dan larutan desinfektan yang kuat harus selalu tersedia di bak kaki. Vaksinasi unggas pada waktu yang tepat. Lihat jadwal vaksinasi untuk ayam petelur, pedaging dan kalkun.

jenis penyakit ayam dan obatnya